Senin, 07 September 2015

Sssstttt...Cara Membuat Suami Lengket Menurut Islam

Dalam kehidupan rumah tangga tentu tak selamanya berjalan mulus. Hal itu sudah umum dialami oleh hampir semua pasangan suami istri di dunia. Terkadang pertengkaran kecil bisa menjadi bumbu dalam rumah tangga sehingga kehidupan sepasang insan jadi lebih sedap. Akan tetapi tidak sedikit yang hanya berselisih paham atas perkara kecil berbuah menjadi pertengkaran hebat hingga berujung pada berceraian.
Menurut kebanyakan orang, menaklukan hati suami banyak ragamnya mulai dari pandai memasak, berdandan cantik, memberikan keturunan, dan lain sebagainya. Benar, itu semua juga idealnya harus terpenuhi agar suami tetap betah tapi tidak selalu demikian. Jika Anda merasa saat ini sudah sempurna, cantik, pintar masak, interaktif di ranjang tapi suami tetap tidak bisa bertekuk lutut maka cobalah untuk mengetahui rahasia bikin suami tetap lengket.
Asal mau, Anda bisa melakukannya dengan mudah sehingga suami menerima dan menghargai Anda. Terpenting dari semua itu, kehidupan rumah tangga menjadi harmonis dan terhindar dari pertengkaran besar. Inilah rahasianya, berdasarkan kisah nyata seorang
wanita.

Rahasia Kebahagiaan Suami Ditangan Istri

rahasia bikin suami tetap lengket, suami marah, cara menangani suami marah, amarah suami, perusak rumah tangga, suami murka
Jika Anda mengatakan bisa menaklukan suami dengan harta, maka itu salah besar. Harta sama sekali tidak membuat suami lengket, meskipun sebagian kecil para suami ada yang demikian. Tapi cobalah lihat, betapa banyak suami yang istrinya kaya raya tapi tidak menjamin suami tetap betah di rumah. Mereka bahkan meninggalkan istri dan mengambil hartanya untuk berfoya-foya.
Jika Anda mengatakan pandai memasak merupakan  istri idaman suami, maka itu juga kurang tepat. Banyak wanita bersuami yang pintar memasak, ia memasak seharian demi menyenangkan suami tapi tidak sedikit dari mereka yang masih mengeluhkan sikap buruk suami terhadapnya. Lalu apa rahasianya?

“Sesungguhnya rahasia kabahagiaan suami istri ada di tangan sang istri, tentunya setelah mendapat taufik dari Allah. Seorang istri mampu menjadikan rumahnya laksana surga, juga mampu menjadikannya neraka”
Ketika suami marah, istri harus diam dengan rasa hormat. Tundukkan kepala dengan rasa maaf dan tidak sedikitpun menunjukkan rasa marah terhadapnya. Jangan coba-coba diam dengan mimik wajah mengejek, suami terlalu cerdas untuk mengerti maksud dari raut wajah Anda.
Diam dan tenang, jangan Anda menghindar karena hal itu akan membuat suami makin kesal dan emosi memuncak. Tunggu hingga suami tenang dan berhenti marah, setelah itu Anda keluar atau menghindarinya. Berikan waktu untuk suami Anda beristirahat setelah menguras energi saat marah-marah.
Setelah itu apa yang harus dilakukan istri?
Seorang istri pada umumnya akan mendiamkan suami setelah ia marah, tapi kebiasaan seperti itu termasuk kebiasaan buruk yang harus dihindari. Sebagai istri yang ingin suami lengket seharusnya yang dilakukan setelah suami melepas amarah, selang dua jam bawakan suami secangkir kopi atau minuman kesukaannya.
Lalu mempersilahkan untuk meminumnya dan berinteraksilah dengannya seolah tidak ada yang terjadi apa-apa sebelumnya. Ingat, jangan tampakkan cemberut pada wajah Anda ataupun seolah menunjukkan sikap merespon amarah suami sebelumnya. Setelah itu, coba tebak apa yang terjadi?
Suami Anda akan meminta maaf kepada Anda dengan kata-kata lembut tidak disertai emosi. Ucapan suami saat dalam keadaan tenang tidak disertai amarah biasanya tulus dan jujur. Jangan berperasangka buruk kepada suami, meragukan permintaan maafnya. Percayalah bahwa ia meminta maaf dengan sungguh-sungguh.
Tak perlu berbicara harga diri di depan pasangan menikah. Kenapa harus mempersoalkan itu, bukankah sebelum menikah Anda berdua sudah menyadari bahwa seorang suami rela menjadi kepala rumah tangga mengurusi wanita yang bukan dari keluarganya. Sedangkan seorang istri rela menjadi orang yang tinggal satu rumah dengan laki-laki yang sebelumnya tak Anda kenal. Anda saja rela melepaskan semua pakaian dihadapan suami, kenapa masih berbicara harga diri jika demi keutuhan rumah tangga?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar